Senin, 15 Februari 2010

Wisata Batik Lasem di Jeruk


Pada tahun 2007 yang lalu, Desa Jeruk Kecamatan Pancur pernah diusulkan FEDEP untuk dijadikan Desa Wisata Batik Lasem. Konon Jeruk dipilih karena disana masih banyak pembatik yang membatik di depan rumah-rumah mereka. Lagipula, Jeruk masih berdekatan dengan wisana Bonang Binangun Sluke (BBS) sehingga sekalian untuk jujugan wisata. Bikin penasaran, wartawan Ali Shodiqin mencoba melihat-lihat langsung di sana.
Untuk pertama kali masuk desa Jeruk, keadaan tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Bayangan ibu-ibu tua muda, bahkan gadis-gadis yang sibuk membatik di depan-depan rumah, atau mengelompok tidak serta merta saya temukan. Sebagai desa wisata batik, itulah yang mesti kesan yang saya tangkap. Untuk sementara, desa Jeruk saya anggap seperti desa-desa yang lainnya. Tidak ada kegiatan yang dilakukan masyarakat desa secara mencolok.
Maka pilihan pertama adalah menuju kantor desa Jeruk. Kebetulan Kades Juweni tidak ada di tempat, sehingga ditemui oleh sarekat desa.
Dari keterangan sarekat desa akhirnya saya temukan sekumpulan ibu-ibu membatik yang ternyata sudah dibina dalam sebuah Kelompok Usaha Bersama (KUB). Dan namanya sungguh keren, KUB Srikandi. Mereka terdiri dari ibu-ibu pembatik tua maupun muda. Mereka cukup ramah dalam menerima tamu. Tampaknya mereka menyadari betul, bahwa desanya masuk dalam binaan untuk dijadikan desa wisata batik lasem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar