Senin, 15 Februari 2010

Batik Lasem, Pernah Berjaya


Bicara soal batik ini, Lasem adalah sentra batik yang pernah terkenal. Lasem pernah menjadi salah satu kota penting penghasil batik di pesisir utara Jawa. Batik dari kota ini begitu terkenal pada pertengahan abad ke-19 hingga tahun 1970-an sampai-sampai diperdagangkan hingga ke Suriname.
Situasinya berubah seratus delapan puluh derajat sejak lebih dari 30 tahun terakhir. Batik lasem tidak lagi menjadi perimadona bersama batik dari Cirebon, Pekalongan, Solo, Yogyakarta, dan Banyumas.
Dulunya, ada ratusan pembatik di Lasem. Tahun 2005 tinggal delapan pengusaha, walaupun tahun 2006 meningkat lagi menjadi 14 pengusaha. (Kompas/3/09/06).
Dalam skala nasional, menurut Data Badan Pusat Statistik dan Departeman Perindustrian tahun 2006, sekitar 48.300 unit usaha kategori usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di industri perbatikan, dengan melibatkan lebih dari 792.300 tenaga kerja . Sementara itu, nilai produksi yang dihasilkan mencapai lebih dari Rp.2,9 triliun dan nilai ekspor yang dicapai sebesar 110 juta dollar AS. Sebagaimana diberitakan harian Kompas (7/11/08).
Batik layak didaftarkan untuk mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda, sebagaimana telah diakui UNESCO pada Wayang (2003) dan Keris (2005). (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar